Profil Desa Pengadegan
Ketahui informasi secara rinci Desa Pengadegan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Menjelajahi Desa Pengadegan di Purbalingga, pusat pemerintahan dan ekonomi kecamatan. Dengan pasar yang ramai, UMKM yang bergeliat, dan BUMDes yang inovatif, desa ini menjadi motor penggerak pembangunan dan layanan publik bagi masyarakat sekitarnya.
-
Pusat Pemerintahan dan Layanan Publik
Merupakan lokasi kantor camat, polsek, koramil, dan KUA, menjadikannya pusat administratif dan pelayanan terpadu untuk seluruh kecamatan.
-
Jantung Ekonomi Kecamatan
Perekonomiannya sangat dinamis, ditopang oleh Pasar Pengadegan yang ramai, sektor UMKM yang beragam, dan pengelolaan ekonomi melalui BUMDes "Adiguna".
-
Kawasan Padat dan Strategis
Memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan lokasi geografis yang sentral, menjadikannya wilayah yang krusial untuk pergerakan barang, jasa, dan interaksi sosial di Kecamatan Pengadegan.

Sebagai ibu kota kecamatan, Desa Pengadegan tidak hanya berfungsi sebagai pusat administratif, tetapi juga merupakan jantung dari denyut kehidupan ekonomi dan sosial di Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga. Wilayah ini menjelma menjadi etalase kemajuan, di mana aktivitas pemerintahan, geliat pasar tradisional, inovasi ekonomi kerakyatan, serta kehidupan sosial masyarakat berpadu secara dinamis. Dengan lokasinya yang strategis dan perannya yang sentral, Desa Pengadegan memegang posisi kunci dalam menggerakkan roda pembangunan dan memberikan pelayanan prima bagi sembilan desa di sekitarnya.
Desa ini merupakan cerminan dari sebuah pusat pertumbuhan yang terus berbenah. Pembangunan infrastruktur, penguatan kapasitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta optimalisasi potensi lokal menjadi agenda utama pemerintah desa. Didukung oleh semangat gotong royong warganya, Desa Pengadegan tidak hanya menjadi tempat tinggal, melainkan sebuah ekosistem yang hidup dan bertumbuh, siap menghadapi tantangan zaman sambil melayani kebutuhan masyarakat luas.
Geografi dan Pusat Administratif
Secara geografis, Desa Pengadegan terletak pada posisi yang sangat strategis di jantung Kecamatan Pengadegan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga, desa ini memiliki luas wilayah sekitar 2,24 km², menjadikannya salah satu desa dengan luas wilayah yang efisien untuk sebuah pusat pemerintahan. Kode pos yang berlaku untuk Desa Pengadegan ialah 53393.
Batas-batas wilayah Desa Pengadegan bersinggungan langsung dengan beberapa desa tetangga yang menopang perannya sebagai pusat kegiatan. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Tumanggal. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Tegalpingen. Sementara di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Larangan, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Karangjoho.
Peran sentralnya ditegaskan dengan keberadaan kantor-kantor pemerintahan tingkat kecamatan di wilayah ini. Kantor Camat Pengadegan berdiri sebagai pusat koordinasi administratif. Selain itu, fasilitas layanan publik vital lainnya seperti Kantor Urusan Agama (KUA), Komando Rayon Militer (Koramil), dan Kepolisian Sektor (Polsek) Pengadegan juga berlokasi di desa ini. Keberadaan institusi-institusi tersebut menjadikan Desa Pengadegan sebagai one-stop service center bagi warga dari seluruh penjuru kecamatan yang membutuhkan layanan administrasi, keamanan, dan keagamaan.
Data kependudukan BPS tahun 2023 mencatat jumlah penduduk Desa Pengadegan sebanyak 5.568 jiwa, yang terdiri dari 2.809 laki-laki dan 2.759 perempuan. Dengan luas wilayah tersebut, kepadatan penduduknya mencapai sekitar 2.486 jiwa/km², menunjukkan tingkat kepadatan yang tinggi dan menandakan sebuah kawasan yang padat aktivitas.
Roda Perekonomian: Pasar, UMKM, dan Inovasi BUMDes
Perekonomian Desa Pengadegan berputar kencang, didorong oleh tiga pilar utama: pasar tradisional, sektor UMKM yang beragam, dan inovasi yang dijalankan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Pasar Pengadegan merupakan episentrum kegiatan ekonomi. Pasar ini tidak hanya melayani kebutuhan harian warga Desa Pengadegan, tetapi juga menjadi tujuan utama bagi warga dari desa-desa sekitar untuk menjual hasil bumi dan membeli kebutuhan pokok. Setiap hari pasaran, suasana pasar menjadi sangat ramai, dipenuhi oleh pedagang sayur-mayur, buah-buahan lokal seperti duku dan petai saat musimnya, hingga pedagang pakaian, peralatan rumah tangga, dan aneka kuliner. Keberadaan pasar ini menciptakan efek domino ekonomi yang luas, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga perputaran uang yang signifikan di tingkat lokal.
Di luar pasar, geliat UMKM menunjukkan kreativitas dan ketahanan ekonomi warga. Berbagai jenis usaha tumbuh subur, mulai dari usaha kuliner yang menjajakan makanan khas, usaha kerajinan tangan, hingga sektor jasa seperti perbengkelan dan pertokoan. Pemerintah Kabupaten Purbalingga secara aktif terus mendorong pengembangan UMKM melalui berbagai program, termasuk fasilitasi perizinan, pelatihan manajemen, dan bantuan pemasaran. Para pelaku UMKM di Desa Pengadegan menjadi bagian integral dari upaya ini, berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan keluarga.
Sebagai lembaga ekonomi formal di tingkat desa, BUMDes "Adiguna" hadir untuk mengoptimalkan potensi-potensi yang ada. BUMDes ini dirancang untuk menjadi motor penggerak ekonomi desa melalui unit-unit usaha yang profesional. Salah satu fokusnya ialah pengelolaan aset desa dan pengembangan unit usaha yang sesuai dengan kebutuhan pasar, seperti pengelolaan kios atau ruko, serta pengembangan potensi jasa lainnya. Kehadiran BUMDes Adiguna diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi Pendapatan Asli Desa (PADes), yang hasilnya akan kembali digunakan untuk program-program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Potensi Agraria dan Ketahanan Pangan
Meskipun wilayahnya padat oleh pemukiman dan pusat layanan, Desa Pengadegan masih memiliki lahan pertanian yang produktif. Sektor agraria tetap menjadi bagian penting dari struktur ekonomi dan sosial masyarakat. Lahan persawahan yang ada di beberapa bagian desa menjadi sumber utama produksi padi untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal. Para petani memanfaatkan sistem irigasi yang ada untuk memastikan produktivitas lahan tetap terjaga.
Selain padi, pertanian palawija seperti jagung, ubi kayu, dan kacang-kacangan juga dikembangkan, terutama di lahan-lahan tegalan. Di pekarangan rumah, masyarakat juga aktif menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan untuk konsumsi keluarga, sebuah praktik yang sangat mendukung program ketahanan pangan. Pemerintah desa, bersinergi dengan dinas terkait, terus memberikan pendampingan kepada kelompok-kelompok tani (poktan) untuk penerapan teknik pertanian yang lebih modern dan efisien.
Salah satu tantangan yang dihadapi sektor pertanian ialah alih fungsi lahan seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan pemukiman dan fasilitas komersial. Oleh karena itu, intensifikasi lahan atau peningkatan produktivitas pada lahan yang ada menjadi strategi kunci untuk menjaga stabilitas produksi pangan di tengah dinamika pembangunan yang pesat.
Kehidupan Sosial Kemasyarakatan dan Budaya
Sebagai desa yang menjadi pusat kecamatan, Desa Pengadegan memiliki struktur sosial yang heterogen namun tetap guyub. Interaksi antarwarga dari berbagai latar belakang profesi dan sosial terjadi setiap hari, menciptakan sebuah komunitas yang dinamis. Semangat gotong royong masih terpelihara dengan baik, terlihat dalam berbagai kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan, perbaikan fasilitas umum, maupun dalam penyelenggaraan acara-acara hajatan warga.
Kehidupan keagamaan juga berjalan dengan harmonis. Sarana ibadah seperti masjid dan musala tersebar di berbagai dusun dan menjadi pusat kegiatan spiritual dan sosial bagi masyarakat Muslim yang merupakan mayoritas. Peringatan hari-hari besar keagamaan seringkali diisi dengan kegiatan yang mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Di bidang kepemudaan, organisasi Karang Taruna menjadi wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan kreativitas dan kontribusi mereka dalam pembangunan desa. Berbagai kegiatan, mulai dari olahraga, seni, hingga kegiatan sosial, sering diinisiasi oleh para pemuda untuk menjaga lingkungan sosial yang positif dan produktif. Demikian pula dengan peran ibu-ibu yang tergabung dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), yang aktif dalam program-program kesehatan, pendidikan anak, dan peningkatan keterampilan perempuan.
Arah Pembangunan dan Visi Masa Depan
Pemerintah Desa Pengadegan, bekerja sama dengan pemerintah kecamatan dan kabupaten, terus merumuskan arah pembangunan yang adaptif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Prioritas utama pembangunan mencakup beberapa sektor krusial.
Pertama, peningkatan kualitas infrastruktur dasar. Perbaikan dan pemeliharaan jalan desa, drainase untuk mencegah genangan air saat musim hujan, serta optimalisasi jaringan air bersih menjadi fokus berkelanjutan. Infrastruktur yang baik merupakan fondasi untuk kelancaran aktivitas ekonomi dan kenyamanan warga.
Kedua, penguatan ekonomi lokal. Pemerintah desa memiliki visi untuk terus memberdayakan UMKM melalui pelatihan, kemudahan akses permodalan, dan membuka jaringan pemasaran yang lebih luas. Optimalisasi peran BUMDes Adiguna juga menjadi kunci untuk menggali sumber-sumber pendapatan baru bagi desa.
Ketiga, peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui sektor pendidikan dan kesehatan, desa berupaya memastikan generasi penerus mendapatkan akses pendidikan yang layak dan masyarakat memiliki akses layanan kesehatan yang berkualitas. Sinergi dengan Puskesmas Pengadegan dan sekolah-sekolah yang ada di wilayah desa menjadi sangat vital.
Sebagai pusat dari Kecamatan Pengadegan, desa ini memikul tanggung jawab besar. Namun dengan potensi yang dimiliki, mulai dari lokasi strategis, ekonomi yang hidup, hingga sumber daya manusia yang dinamis, Desa Pengadegan memiliki modal yang kuat untuk tidak hanya membangun wilayahnya sendiri, tetapi juga menjadi katalisator kemajuan bagi seluruh Kecamatan Pengadegan.